Bawaslu OKI Siap Perketat Pengawasan Siber untuk Pilkada 2024


Kayuagung, Realnews Sumatra
 – Menghadapi era digitalisasi yang semakin pesat, Bawaslu OKI berkomitmen untuk memperketat pengawasan di dunia maya guna mencegah pelanggaran selama Pilkada Serentak 2024. Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu OKI, RA. Muhammad Oki Mabruri, menekankan pentingnya pengawasan siber, khususnya untuk menangani masalah ujaran kebencian di media sosial yang marak terjadi.

Oki mengapresiasi langkah Bawaslu yang akan terjun langsung mengawasi potensi pelanggaran di platform digital. Ia menjelaskan bahwa media sosial kini menjadi ladang bagi berbagai bentuk pelanggaran, terutama ujaran kebencian (hate speech) yang berpotensi merusak suasana demokrasi.

“Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu pada Pemilu 2024 yang lalu, Facebook menduduki peringkat tertinggi dalam penyebaran ujaran kebencian dengan 33,2 persen, diikuti Instagram 29,9 persen, X (Twitter) 28,5 persen, TikTok 7,9 persen, dan YouTube 0,6 persen,” ungkap Oki, mengutip pernyataan Anggota Bawaslu Lolly Suhenty dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Siber Tahapan Kampanye Pemilihan Serentak 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Lolly Suhenty, anggota Bawaslu, menegaskan pentingnya pemahaman mendalam tentang teknologi dan pengawasan digital. Ia menyatakan bahwa pengawasan siber ini sangat spesifik dan memiliki jangkauan yang luas, karena terhubung dengan jejaring internet yang dapat dengan cepat menyebarkan informasi, baik yang benar maupun yang menyesatkan.

“Pengawasan siber ini sangat penting karena jangkauan dan pengaruhnya sangat besar. Kita harus dapat mengimbangi kecepatan distribusi informasi dengan kemampuan pengawasan yang lebih tajam,” jelas Lolly.

Lolly juga mengingatkan tentang potensi penyalahgunaan teknologi, terutama kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan fitnah dan melakukan pelanggaran lainnya. "Jika kecanggihan teknologi ini tidak diimbangi dengan kemampuan pengawasan yang mumpuni, akan sangat berbahaya. Kita harus menjaga Pilkada dengan kewaspadaan tinggi, telinga yang peka, mata yang tajam, dan sikap bijak dalam menyampaikan informasi," tambahnya.

Dengan kesiapan Bawaslu OKI dalam memperketat pengawasan siber, diharapkan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten OKI dapat berjalan lancar dan bebas dari pelanggaran di dunia maya. Bawaslu OKI juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan segala bentuk pelanggaran di media sosial. Ini adalah upaya bersama untuk memastikan bahwa Pilkada berlangsung dengan sehat, damai, dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang adil.

"Partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga integritas proses Pilkada. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut aktif melaporkan pelanggaran yang terjadi di media sosial," tutup Oki.

Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat, Bawaslu OKI bertekad untuk menjaga Pilkada Serentak 2024 sebagai ajang demokrasi yang bersih, adil, dan transparan.(Acm)

Diberdayakan oleh Blogger.