Sosialisasi Pasca Panen Kopi di Lahat: Upaya Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas
Lahat - Upaya untuk meningkatkan kualitas biji kopi di Kabupaten Lahat semakin digiatkan melalui sosialisasi proses pasca panen. Dinas Perkebunan Lahat bersama Tim MPIG Jurai Tue baru-baru ini melakukan kunjungan ke kelompok tani kopi, memberikan pemahaman mendalam mengenai tahapan krusial ini.
Proses Pasca Panen yang Detail dan Ketat
Sosialisasi ini fokus pada berbagai tahapan penting dalam proses pasca panen kopi, mulai dari pemetikan buah yang selektif, pemisahan cherry yang belum matang, hingga penjemuran biji kopi dengan kontrol ketat terhadap suhu dan kelembaban. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan rasa dan aroma, serta mengurangi cacat pada biji kopi, sehingga memastikan kualitas yang tinggi.
Setelah pengecekan kadar air dan pengupasan kulit, biji kopi menjalani proses sortasi yang cermat untuk memisahkan biji cacat dan menentukan ukuran fisiknya. Akhirnya, biji kopi disimpan dalam kondisi optimal di gudang dengan sirkulasi udara yang baik, menjaga kualitas tetap terjaga.
Pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraini SSTP M.Si, menekankan pentingnya adopsi Standar Operasional Prosedur (SOP) pasca panen untuk memastikan setiap tahapan dijalankan dengan konsisten dan sesuai standar. "Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas kopi, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas bagi para petani kopi di daerah tersebut," ujarnya, didampingi Ketua Tim MPIG Jurai Tue Lahat, M Syahriza, pada Jumat (28/6).
Manfaat Ekonomi bagi Petani Kopi
Sosialisasi ini bukan hanya tentang meningkatkan hasil akhir kopi, tetapi juga memastikan keberlanjutan industri kopi berkualitas di Indonesia. Rama, seorang petani kopi asal Lahat dan pengusaha kopi bubuk, menambahkan bahwa pemahaman yang baik tentang pasca panen memungkinkan biji kopi dijual dengan harga lebih variatif dan tinggi. "Kalau pasaran kopi saat ini berkisar Rp60.000-Rp70.000 per kilogram. Tapi kalau biji kopi kita berkualitas dengan memahami pasca panen, bisa kita tawarkan untuk harga yang lebih tinggi," jelasnya.
Dengan pemahaman dan praktik pasca panen yang tepat, Kabupaten Lahat berpotensi menjadi salah satu daerah penghasil kopi berkualitas tinggi di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga reputasi kopi Indonesia di pasar global.
Melalui upaya ini, Lahat menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri kopi yang lebih baik dan berkelanjutan.(ARG)